Senin, 20 April 2015

Kotak Kayu Bekas Disulap Jadi Lemari, Meja Belajar, dan Tangga Fungsional

Kotak Kayu Bekas Disulap Jadi Lemari, Meja Belajar, dan Tangga Fungsional
Sejumlah kotak yang ukurannya tidak beraturan, dikumpulkan dan dibuat menjadi lemari penyimpanan, meja belajar, sekaligus tangga menuju area bermain pada lantai tambahan sebuah apartemen di Brooklyn, Amerika Serikat.
Brooklyn Studio SABO Project memasang kotak-kotak tersebut di apartemen Doeher milik sepasang suami istri dengan 2 anak. Sebelumnya, pasangan ini meminta SABO Project  merenovasi kamar mandi mereka. Tapi akhirnya, mereka meminta renovasi penuh saat menyadari potensi yang dimiliki apartemen tersebut.


"Pada akhirnya, mereka mendapatkan perubahan yang substansial," kata arsitek Alex Delaunay.
Sekarang, pasangan ini memiliki ruangan tambahan (mezzanine), lemari ekstra yang bisa dijadikan tangga, dan kamar mandi yang 30 persen lebih besar. Semua dalam anggaran terbatas.
Satu penemuan yang paling signifikan dalam proses desain ini yakni terciptanya ruang yang sebelumnya tidak terpakai di bawah langit-langit.
"Kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu apa pun di bawah langit-langit. Tapi ruang tersebut sebenarnya tersedia. Kami seperti menemukan ruangan rahasia di udara," kata Delaunay.
Dengan membuang langit-langit rendah, tinggi dinding apartemen kini menjadi 3,6 meter, plus kaca yang dipasang di atas tembok ruang, sebagai jalan masuk cahaya.
Kotak oak putih berbentuk tidak beraturan, diubah menjadi lemari penyimpanan terbuka dan tertutup pada dapur dan ruang tamu. Kotak ini juga menutupi "jalan" menuju ruang mezzanine, yang digunakan sebagai ruang bermain untuk anak-anak dan tempat tidur untuk tamu.
"Kami memilih desain klaster ini sebagi unit penyimpanan, karena setiap ruang kecil disesuaikan untuk mengakomodasi benda-benda yang sangat spesifik, misalnya printer, tempat anggur, dan piring. Kami memutuskan untuk mengambil keuntungan dari unit ini daripada mencoba menghilangkan mereka," kata Delaunay.
Struktur beton
"Satu dari penemuan paling baik adalah kami dapat menambah tinggi ruangan yang memungkinkan cahaya menyinari seluruh ruangan," kata Delaunay.
Tiang besar dan langit-langit yang terbuat dari beton, juga terlihat. Beton ini sebelumnya tersembunyi sejak 1980-an yang berasal dari konversi asli bangunan pabrik sebelum menjadi apartemen.
"Struktur beton dirancang untuk mendukung mesin cor yang sangat berat dan berton-ton beragam metal. Jadi, ini sangat istimewa. Beton juga mengungkapkan keindahan bekisting kayu dan metode konstruksi yang digunakan 100 tahun yang lalu," jelas Delaunay.
Delaunay menganggap, beton tersebut merupakan artefak sejarah, sehingga dia berusaha untuk membuatnya sebisa mungkin tidak tersentuh.
Di bawah lantai mezzanine, terdapat walk-in closet lengkap dengan rak pada tembok dari Oriented Strand Board.
Di kamar mandi, lantainya berbentuk berlian standar yang telah diatur dalam berbagai nuansa untuk menciptakan efek pola kubus 3D yang menyebar di lantai dan dinding.
"Untuk itu, dibutuhkan kombinasi dengan ubin, dan satu set gambar yang sangat rinci, di mana setiap ubin dan warna memiliki tempat tertentu," kata Delaunay.
Dia menambahkan, proyek konversi 1980 ini telah memberikan wawasan tentang bagaimana cara tinggal di apartemen, telah berubah.
"Menurut saya, masih ada stigma masyarakat yang tinggal pada sebuah pabrik di tahun 1980-an. Karena, bangunan tersebut menjadi bagian dari kehidupan banyak orang, yang terkait pada kerja keras, kebisingan dan bahaya. Kebanyakan orang di Brooklyn sekarang tidak benar-benar memiliki hubungan tersebut, karena industri manufaktur telah menurun drastis. Jadi kami memiliki perspektif yang berbeda. Sehingga realitas otentiknya lebih terjaga," papar Delaunay.