Jumat, 26 Februari 2016

Optimalisasi Pemakaian Daya Listrik

Optimalisasi Pemakaian Daya Listrik



Perhitungan daya dipengaruhi beberapa faktor, seperti fungsi ruang ( untuk menentukan terang lampu ), jenis lampu ( mempengaruhi banyaknya cahaya yang dipancarkan ), dan jumlah armatur/ titik lampu ( agar distribusi cahaya lebih merata dan sesuai kebutuhan ). Daya listrik terpasang tak boleh melebihi angka maksimum yang ditentukan untuk setiap ruang.
Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2. Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk toko 20-40 watt/m2, hotel 10-30 watt/m2, sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit 10-30 watt/m2 ). Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi.
( Titovianto, Pusdiklat Energi & Ketenagalistrikan ).
( SNI adalah standar konservasi energi sistem pencahayaan pada bangunan yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan bangunan untuk mencapai energi efesien. Standar ini dibuat oleh Badan Standarisasi Nasional ( BSN ) yang bekerja sama dengan instansi terkait. Standar kebutuhan terang untuk rumah tinggal juga tersedia sehingga bila anda membutuhkannya untuk keperluan desain, anda bisa mendapatkannya di kantor BSN, Senayan, Jakarta ).
10 jam hemat energi, solar dan batubara juga dihemat.
Jika kita menghemat daya sebesar 100 watt selama 10 jam, maka kita menghemat energi sebesar 1000 watt-jam atau 1 kWh. Ini artinya menghemat energi pada pembangkit listrik sebesar 10 kali lipat, yaitu 10 kWh. Energi sebesar ini setara 0,75 liter solar atau 1,5 kg batubara. ( Pekik Argo Dahono/ Kompas ).
Contoh perhitungan :
Luas ruang makan : 5 m x 4 m = 20 m2. Daya lampu : 3 buah ( titik lampu ) x 15 watt = 45 watt. Daya : luas ruang = 45 : 20 = 2, 25 watt/m2 ( memenuhi syarat ).
Menentukan posisi lampu.






Anatomi lampu pijar, atau bohlam. Kawatnya akan putus setelah sekian ratus kali pemakaian. Sekitar 3 bulan.
Menghitung kebutuhan cahaya dalam ruangan memang tidak mudah. Untuk menentukan secara akurat, biasanya dilakukan oleh para profesional di bidang perlampuan. Namun, tak ada salahnya jika anda mengerti sedikit mengenai prinsip penentuan titik lampu. Perhitungan ini gunanya agar lampu yang digunakan jumlahnya pas dengan kebutuhan. Jika kurang atau berlebihan, selain boros, juga menyebabkan ketidaknyamanan di mata. Contoh berikut menggunakan downlight yang memiliki sudut cahaya 30°.
Hitung ketinggian plafon dan tinggi bidang kerja dari atas lantai. Misalnya, tinggi plafon 3 meter dan bidang kerja 80 cm. Yang dimaksud dengan bidang kerja adalah area yang paling banyak digunakan untuk berkegiatan di ruang tsb. Di ruang kerja, misalnya, kegiatan menulis dan membaca di atas meja, adalah yang paling sering dilakukan. Ketinggian meja tsb, nantinya menjadi patokan tinggi bidang kerja. Setelah itu dengan rumus Pythagoras anda bisa menghitung jarak antar titik lampu di ruang tsb.
Lumen adalah jumlah cahaya yang dihasilkan sebuah lampu. Lumen dipakai sebagai satuan kuat/ terang cahaya. Jarak antara permukaan meja dengan armatur lampu gantung tidak lebih dari 75 cm. Jarak yang lebih besar menyebabkan panas yang dikeluarkan lampu akan terasa saat orang akan berdiri. Jarak ideal antara titik penerangan lampu ( di plafon ) dengan lantai adalah 2,5 meter. Di ketinggian manapun lampu diletakkan, usahakan agar jarak ini terpenuhi, supaya terang lampu yang diterima ruang tidak berkurang.
Menghitung jumlah lampu & daya listrik
  • Arus cahaya disimbolkan Ø, satuannya lumen, rumusnya Ø = I x watt.
  • Kuat cahaya disimbolkan I, satuannya candle, rumusnya I = Ø watt
  • Kuat penerangan disimbolkan E, satuannya lux, rumusan E = Ø : A
  • A adalah luas bidang kerja. Ø = E x A. Untuk kantor 200-500. Untuk rumah 75 – 250.
Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, CU ( coeffesien of utilization ) –nya 50-65 %. Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dll.
Rumus menghitung jumlah lampu :
Jumlah lampu ( N ) = kuat penerangan ( E ) x luas bidang kerja ( A ) dibagi Ø lumen lampu x LLF x CU
Contoh perhitungan : ruangan kantor berukuran 20 x 10 x 3 m direncanakan memakai TL 4 x 40 watt dengan penerangan E = 300 lux. Hitung, jumlah lampu dan daya listrik yang dibutuhkan.
Penyelesaian : dari tabel, Untuk 1 bh TL 40 watt, jumlah lumen = 40 x 75 = 3000 lumen. Untuk 4 TL 40 watt, jumlah lumen = 4 x 3000 = 12.000 lumen.
Dipilih CU 60 % dan LLF 0,8
Jumlah lampu yang dibutuhkan ( N ) = E x A dibagi lampu x CU x LLF = 300 x 200 dibagi 12000 x 0,6 x 0,8 = 10,4
Jadi N = 11 buah 4 x TL 40 watt. Pemakaian watt untuk lampu TL 40 watt termasuk ballast = 50 watt. Jumlah beban dari lampu = 11 x 4 x 50 watt = 2200 watt. Untuk stop kontak peralatan kantor diperhitungkan 20 % dari beban lampu = 20 % x 2200 watt = 440 watt. Total kebutuhan watt = 2640 watt, atau watt/m2 = 13, 4.
Untuk perumahan, jumlah stop kontak diperhitungkan masing2 satu buah @ 100 watt pada kamar tidur, ruang tamu dan dapur. Daya cadangan listrik ( generator set diesel ) harus dapat melayani emergency load. Rumusnya :
Cavity Ratio (CR ) = 2,5 x area of cavity wall dibagi area of work plane
Tagihan listrik dari mana ?
Pilih bohlam atau neon ? CFL bisa mengurangi tagihan listrik. Apalagi jika tak lupa mematikan lampu setelah selesai menggunakan ruangan. Memang harga awal lebih mahal, tapi jika awet dan konsumsi listriknya lebih rendah, kita bisa berhemat berkali-kali lipat.
Perhitungan rekening listrik dari PLN dilakukan melalui besar pemakaian kWH atau stand meter ( awal – akhir, dalam satuan kWH ). Penggolongan tarif didasarkan besar kebutuhan daya, mulai skala rumah tangga, sampai industri besar. (www.pln.co.id)
Di situs ini, kita dapat menghitung biaya tagihan, berapa biaya pasang baru atau mengubah daya listrik. R1 ( 900, 1300 ) dikategorikan rumah tangga kecil, bea beban dibagi atas blok2. R2 ( 3500 ) dikategorikan rumah tangga menengah, bea beban tidak dibagi blok konstan dengan nilai yang lebih tinggi.

Semoga Bermanfaat.

Minggu, 12 Juli 2015

Perencanaan Pondasi Telapak

Perencanaan Pondasi Telapak

Perencanaan pondasi harus mencakup segala aspek agar terjamin keamanan sesuai dengan persyaratan yang berlaku, misalnya penentuan dimensi pondasi yang meliputi panjang, lebar dan tebal, kemudian jumlah dan jarak tulangan yang harus dipasang pada pondasi. Adapun peraturan untuk perencanaan pondasi telapak tercantum pada SNI 03-2847-2002 merujuk pada pasal 13.12 dan pasal 17.

Perumahan Strategis Type 54/108 Palembang

JUAL RUMAH HUNIAN TYPE 54 LUAS TANAH 108 , DI JALAN SUKAWINATAN HANYA 10 MENIT KE BANDARA. LOKASI SANGAT STRATEGIS DALAM KOTA PALEMBANG.ATAP GENTING KRAMIK , RANGKA BAJA DAN KUYU KUSEN SEMUA KELAS 1. SERTIFIKAT SUDAH PECAH.SUDAH DI BANGUN 5 UNIT RUMAH CONTOH. PERSEDIAAN TERBATAS.UNTUK 5 PEMBELI PERTAMA HANYA Rp.400 jt. MINAT HUB 0812 71120011/08551577799 e-mail : undagirekacipta@gmail.com

Jumat, 03 Juli 2015

Feng Shui Kamar Tidur

Kamar Tidur adalah posisi paling penting ketiga dalam ilmu Feng Shui setelah dapur dan pintu utama. Mengapa? Jika Anda mau memikirkannya, Anda sudah pasti tahu bahwa kamar tidur mewakili tempat dimana kita menghabiskan sepertiga waktu hidup kita. Kamar tidur harus diperlakukan sebagai tempat istirahat dari kesibukan dan tekanan kehidupan kita. Di dalam kamar tidur inilah kita bisa mendapatkan kembali energi kita yang hilang. Energi harmonisasi yang dibangun oleh interaksi pernikahan indah antara suami dan istri diciptakan di tempat tidur. Itu sebabnya mengapa energi penting ini harus dipertahankan. Ketika kita menganalisa Feng Shui Kamar Tidur, perhatian utama kita bukan hanya memastikan energi ‘Qi’ yang masuk ke dalam ruangan kamar, namun juga memastikan posisi ranjang telah berada di posisi yang tepat. Anda tidak perlu mengkhawatirkan posisi kepala ranjang apabila menghadap arah yang kurang baik dari tanggal lahir Anda. Mengapa? Karena posisi ranjang berdasar tata letak interior ruangan kamar lebih penting daripada arah baik-buruknya kepala ranjang. Oleh sebab itu, sekalipun arah kepala ranjang Anda telah menghadap ke arah yang baik, namun terdapat pelanggaran dalam tata letak interior ruangan maka efek Feng Shui yang positif juga tidak dapat Anda rasakan. Tentu saja, dengan posisi kepala ranjang menghadap ke arah yang tepat dan tata letak interior yang baik, pengaruh energi positif atau ‘Sheng Qi’ ini lebih dapat dirasakan oleh penghuninya. Untuk mengetahui arah baik-buruknya kepala ranjang dalam kamar tidur, Anda bisa membaca E-Book kami yang berjudul: 12 Pedoman Feng Shui dalam Membeli dan Membangun Rumah. Karena tata letak interior ruangan adalah topik utama saya, maka kasus pertama yang harus Anda hindari dalam menata ruangan kamar tidur adalah dengan menghindari bentuk yang tak beraturan. Mengapa? Karena bentuk yang tak beraturan ini menyebabkan energi ‘Qi’ di dalam ruangan tersebut tidak stabil dalam sirkulasinya dan tentu saja akan mengganggu penghuni kamar tersebut ketika beristirahat.

Feng Shui Interior Pintu Utama






Dalam ilmu Feng Shui ada 3 hal paling utama yang harus diperhatikan ketika kita menganalisa kondisi interior rumah, yaitu:
1. Pintu Utama,
2. Dapur dan,
3. Kamar Tidur.

Ada sebuah ungkapan Feng Shui yang mengatakan, “Guan Sha Er Fang Wu Zhang Ai Guang Ming Zheng Da Wang Men Ting”, yang artinya adalah jika posisi pintu utama (eksterior) tidak terdapat obyek negatif yang menimbulkan ‘Sha Qi’ seperti pola jalan, pola sungai, bangunan tetangga, dll dan bentuk pintu utama (interior) cukup lapang, tampak kokoh, dan nyaman untuk dipandang maka rumah tersebut bisa dibilang sebagai rumah yang bagus.

Senin, 25 Mei 2015

Tambora Project

https://youtu.be/4YCdmtNm0jQ

Jumat, 15 Mei 2015

MENENTUKAN UKURAN KOLOM RUMAH 2 LANTAI


Menentukan ukuran kolom rumah 2 lantai itu tidak bisa asal-asalan atau menggunakan sistem biasanya memakai sekian cm, termasuk juga dalam menentukan material yang digunakan juga tidak bisa sembarangan. berbeda bentuk rumah tentu akan berbeda desain strukturnya dari mulai pondasi, balok, kolom, plat lantai sampai tangga. disinilah tugas seorang teknik sipil untuk merencanakan struktur rumah yang kuat sekaligus ekonomis, karena bisa saja dibuat besar agar kuat tapi terjadi pemborosan biaya yang seharusnya bisa dihemat jika dihitung dengan benar.